Fakta Mengejutkan Mengenai Aborsi

Selasa, 04 November 2008

Kalau mendengar kata aborsi, sudah bisa dipastikan kita akan menghubungkannya dengan pergaulan bebas yang dilakukan anak-anak muda yang sudah berhubungan sex di luar nikah. Walaupun kelihatannya seperti itu, tapi ternyata menurut penelitian, praktek aborsi; legal atau tidak, sebenarnya lebih banyak dilakukan wanita yang sudah bersuami. Lho..??!!

"Selama ini ada anggapan yang salah di masyarakat bahwa aborsi lebih banyak dilakukan remaja yang hamil diluar nikah," kata Guru Besar Universitas Yarsi Jakarta, Prof. Dr. Jurnalis Uddin seperti dikutip Antara di Medan, Minggu (2/3).

Ia mengatakan, dalam penelitian yang dilakukan Yayasan Kesehatan Wanita (YPK) Jakarta di sembilan kota besar seperti Medan, Jakarta, Batam, Bandung,Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram dan Manado menunjukkan dari 1.446 responden ternyata 87 persen yang melakukan aborsi statusnya menikah.

Diantaranya karena alasan gangguan kesehatan fisik yang cukup berat pada sang ibu seperti kanker stadium lanjut, TBC dengan Caverna dan HIV/AIDS. Kemudian juga karena gangguan kesehatan jiwa berat seperti skozofren dan retardasi mental.

Sebab lain, kata dia, adalah karena janin dideteksi akan cacat genetik yang kalau lahir tidak dapat disembuhkan serta hamil karena perkosaan yang berakibat gangguan fisik dan jiwa berat seumur hidup.

"Hamil karena incest yang merupakan aib tak tertahankan seumur hidup serta alasan sosial ekonomi seperti kehamilan yang terlalu rapat juga menjadi sebab lain tingginya angka aborsi pada wanita berstatus menikah di Indonesia," katanya.

Selain itu Berdasar data organisasi kesehatan dunia WHO pada 1998, sekitar dua juta perempuan di Indonesia melakukan aborsi setiap tahunnya

Melihat fakta tersebut, ternyata pendidikan kesehatan reproduksi seharusnya diberikan kepada setiap wanita menjelang dan sedang dalam masa reproduksi tanpa melihat statusnya menikah atau tidak. Karena selain berdosa, ternyata ngerinya, praktek aborsi juga menjadi penyumbang tertinggi angka kematian ibu di Indonesia. Depkes RI memperkirakan kontribusi aborsi tidak aman sebesar 30-50 persen dari kematian ibu di Indonesia. Karena abortus merupakan salah satu penyebab perdarahan yang berujung pada kematian.

Kalaupun seorang ibu harus mengakhiri kehamilannya karena alasan yang di bolehkan, mereka harus tahu dimana tempat melakukannya yang aman dan tidak membahayakan dirinya sendiri.

Selain itu pendidikan kesehatan reproduksi kepada masyarakat (bukan hanya kepada remaja) harus ditingkatkan, terutama di tempat pelayanan tingkat dasar. Sehingga para wanita pada masa usia reproduksi mengetahui dan mengerti mengenai proses terjadinya kehamilan, dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dengan cara benar dan tidak berbahaya.

Seorang ibu yang belum siap untuk hamil lagi, mereka harus mengerti cara menjarangkan kehamilannya dengan cara yang benar, yaitu dengan ikut program KB dan menggunakan metoda kontrasepsi yang aman bagi dirinya.

Selain itu peran para tokoh agama juga sangat penting. Meningkatnya kualitas akhlak masyarakat akan berbanding lurus dengan menurunnya angka terjadinya praktek aborsi yang membahayakan dan berdosa itu.

Dari berbagai sumber

3 komentar:

Anonim 5 November 2008 pukul 11.20  

Artikel anda di

http://orang-tua-anak.infogue.com/fakta_mengejutkan_mengenai_aborsi

promosikan artikel anda di infoGue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema, game online & kamus untuk para netter Indonesia. Salam!

Anonim 6 November 2008 pukul 12.35  

Serremm....!!!
No abortion anymore...

Anonim 22 November 2008 pukul 01.08  

Justru di sinilah terjadi dilema ya, Bu'..
Tapi, di kalangan remaja, aborsi adalah pembicaraan yg marak, ya tentulah, karena sebenarnya bukan dilema.. Hanya saja remaja itu yg tdk bs menunggu sehingga terjadi kehamilan dini dan kemudian aborsi..

My Family Slide

About This Blog

About This Blog

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP