Buku Konsep Kebidanan

Minggu, 30 November 2008

Salah satu buku yang di perlukan seorang bidan, calon bidan atau bahkan guru/dosen kebidanan adalah buku Konsep Kebidanan. Buku ini ditulis oleh dosen kami yang kami cintai yang juga pimpinan STIkes Dharma Husada Bandung, Dra. Hj. Suryani Soepardan, Dipl.M, MM. Buku ini sangat penting dimiliki oleh siapapun yang ingin memperoleh pemahaman yang utuh mengenai Konsep Dasar seorang bidan.

  • Deskripsi

Profesi bidan bukanlah profesi yang mengemban tugas ringan. Profesionalisme, kerja keras dan kesungguhan hati serta niat baik akan memberikan kekuatan dan modal utama bagi pengabdian profesi bidan.

Pemahaman yang utuh mengenai konsep kebidanan sangat penting dimiliki oleh para bidan maupun calon bidan karena tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan saat ini semakin meningkat, khususnya kualitas pelayanan kebidanan. Hal ini merupakan tantangan untuk para bidan untuk meningkatkan kemampuannya, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan prilaku yang professional.

Pembahasan dalam buku ini disesuaikan dengan kurikulum dan GBPP Program Studi D3 Kebidanan.

Penerbit : Penerbit Buku Kedokteran EGC


Read more...

Mempelajari keajaiban Allah..

Minggu, 16 November 2008


Memasuki semester pertama kuliah di D3 Kebidanan STIkes Dharma Husada Bandung, salah satu mata kuliah favorit saya adalah Human Fisiology. Mata kuliah yang mengupas mengenai fungsi normal dari sistem organ tubuh manusia ini membuat saya seperti sedang mempelajari dan menyaksikan keajaiban Allah yang terdapat dalam diri kita sendiri.


Pertemuan pertama mata kuliah ini mempelajari sel. Sel adalah unit fungsional terkecil dari tubuh manusia yang di bangun oleh komposisi seimbang antara air, elektrolit, protein, lemak/lipid dan karbohidrat.

Dengan struktur yang sangat terorganisasi yang disebut organel, terdiri dari nukleus, retikulum endoplasma, lisosom, mithokondria dan badan golgi. Kesemuanya mempunyai fungsi masing-masing layaknya tubuh kita secara umum, seperti metabolisme, pencernaan, penghasil energi dan fungsi transport zat.

Sel memiliki membran dengan komponen protein, lemak dan karbohidrat. Berfungsi sebagai pintu masuk dan keluarnya zat yang diperlukan oleh sel yang hakikatnya diperlukan oleh tubuh manusia secara umum. Membran memiliki daya selektifitas terhadap zat-zat yang akan melewatinya. Tidak sembarang zat bisa melewati membran ini, substansi yang larut dalam lemak bisa masuk melalui lipid bilayernya sedangkan substansi yang larut dalam air harus melalui chanell, pori atau carrier. Sedangkan fungsi membran itu sendiri sebagai penguat, pompa, carriers, ion channels, reseptor, enzym dan anti body.

Di dalam sel inilah tempat terjadinya pertukaran zat-zat seperti O2 dan CO2, ion-ion dan nutrisi. Tak pernah ada perintah dari tubuh si pemilik sel mengenai cara kerja transport-transport zat tersebut. Proses transport yang rumit dan unik, sel tahu kapan dan bagaimana CO2 harus dikeluarkan dari "tubuhnya" dengan digantikan oleh O2.

Setiap detik kita bernafas menghirup Oksigen (O2) dan mengeluarkan Karbondioksida (CO2) tanpa kita tahu bahwa terdapat proses rumit dalam sistem tubuh kita untuk menukarkannya. Subhanallah...

Saya ternyata tidak harus pergi ke mana-mana untuk cukup ternganga menyaksikan keajaiban-keajaiban Allah SWT. Sampai akhirnya tidak habis pikir terhadap orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan.

Mempelajari unit terkecil saja, tidak cukup beberapa pertemuan perkuliahan, itupun dengan pembahasan alakadarnya sesuai kapasitas kami sebagai bidan. Apalagi mempelajari unit yang lebih besar lagi...

Ternyata memang tak ada tempat bagi manusia untuk menyombongkan diri, apalagi kepada Tuhan yang kekuasaannya tidak akan terjangkau oleh akal dan pikiran manusia.

Read more...

Fakta Mengejutkan Mengenai Aborsi

Selasa, 04 November 2008

Kalau mendengar kata aborsi, sudah bisa dipastikan kita akan menghubungkannya dengan pergaulan bebas yang dilakukan anak-anak muda yang sudah berhubungan sex di luar nikah. Walaupun kelihatannya seperti itu, tapi ternyata menurut penelitian, praktek aborsi; legal atau tidak, sebenarnya lebih banyak dilakukan wanita yang sudah bersuami. Lho..??!!

"Selama ini ada anggapan yang salah di masyarakat bahwa aborsi lebih banyak dilakukan remaja yang hamil diluar nikah," kata Guru Besar Universitas Yarsi Jakarta, Prof. Dr. Jurnalis Uddin seperti dikutip Antara di Medan, Minggu (2/3).

Ia mengatakan, dalam penelitian yang dilakukan Yayasan Kesehatan Wanita (YPK) Jakarta di sembilan kota besar seperti Medan, Jakarta, Batam, Bandung,Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram dan Manado menunjukkan dari 1.446 responden ternyata 87 persen yang melakukan aborsi statusnya menikah.

Diantaranya karena alasan gangguan kesehatan fisik yang cukup berat pada sang ibu seperti kanker stadium lanjut, TBC dengan Caverna dan HIV/AIDS. Kemudian juga karena gangguan kesehatan jiwa berat seperti skozofren dan retardasi mental.

Sebab lain, kata dia, adalah karena janin dideteksi akan cacat genetik yang kalau lahir tidak dapat disembuhkan serta hamil karena perkosaan yang berakibat gangguan fisik dan jiwa berat seumur hidup.

"Hamil karena incest yang merupakan aib tak tertahankan seumur hidup serta alasan sosial ekonomi seperti kehamilan yang terlalu rapat juga menjadi sebab lain tingginya angka aborsi pada wanita berstatus menikah di Indonesia," katanya.

Selain itu Berdasar data organisasi kesehatan dunia WHO pada 1998, sekitar dua juta perempuan di Indonesia melakukan aborsi setiap tahunnya

Melihat fakta tersebut, ternyata pendidikan kesehatan reproduksi seharusnya diberikan kepada setiap wanita menjelang dan sedang dalam masa reproduksi tanpa melihat statusnya menikah atau tidak. Karena selain berdosa, ternyata ngerinya, praktek aborsi juga menjadi penyumbang tertinggi angka kematian ibu di Indonesia. Depkes RI memperkirakan kontribusi aborsi tidak aman sebesar 30-50 persen dari kematian ibu di Indonesia. Karena abortus merupakan salah satu penyebab perdarahan yang berujung pada kematian.

Kalaupun seorang ibu harus mengakhiri kehamilannya karena alasan yang di bolehkan, mereka harus tahu dimana tempat melakukannya yang aman dan tidak membahayakan dirinya sendiri.

Selain itu pendidikan kesehatan reproduksi kepada masyarakat (bukan hanya kepada remaja) harus ditingkatkan, terutama di tempat pelayanan tingkat dasar. Sehingga para wanita pada masa usia reproduksi mengetahui dan mengerti mengenai proses terjadinya kehamilan, dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dengan cara benar dan tidak berbahaya.

Seorang ibu yang belum siap untuk hamil lagi, mereka harus mengerti cara menjarangkan kehamilannya dengan cara yang benar, yaitu dengan ikut program KB dan menggunakan metoda kontrasepsi yang aman bagi dirinya.

Selain itu peran para tokoh agama juga sangat penting. Meningkatnya kualitas akhlak masyarakat akan berbanding lurus dengan menurunnya angka terjadinya praktek aborsi yang membahayakan dan berdosa itu.

Dari berbagai sumber

Read more...

My Family Slide

About This Blog

About This Blog

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP